Images

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN SEJARAH

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga halnya dengan mata pelajaran sejarah. Adapun karakteristik mata pelajaran sejarah adalah sebagai berikut: Sejarah terkait dengan masa lampau. Masa lampau berisi peristiwa, dan setiap peristiwa sejarah hanya terjadi sekali. Jadi pembelajaran sejarah adalah pembelajaran peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang telah terjadi. Sementara materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini berdasarkan sumber-sumber sejarah yang ada. Karena itu dalam pembelajaran sejarah harus lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber-sumber dan tidak memihak menurut kehendak sendiri dan kehendak pihak-pihak tertentu.
Sejarah bersifat kronologis. Oleh karena itu dalam mengorganisasikan materi pokok pembelajaran sejarah haruslah didasarkan pada urutan kronologis peristiwa sejarah.
Sejarah ada tiga unsur penting, yakni manusia, ruang dan waktu. Dengan demikian dalam mengembangkan pembelajaran sejarah harus selalu diingat siapa pelaku peristiwa sejarah, di mana dan kapan.
Perspektif waktu merupakan dimensi yang sangat penting dalam sejarah. Sekalipun sejarah itu erat kaitannya dengan waktu lampau, tetapi waktu lampau itu terus berkesinambungan. Sehingga persepktif waktu dalam sejarah, ada waktu lampau, kini dan yang akan datang. Dalam mendesain materi pokok pembelajaran sejarah dapat dikaitkan dengan persoalan masa kini dan masa depan. Terutama dalam menyisipkan  kecakapan hidup(life skill), kesetaraan gender, hak azazi manusia, dan multi culture)


Sejarah ada prinsip sebab-akibat. Dalam merangkai fakta yang satu dengan fakta yang lain, dalam menjelaskan peristiwa sejarah yang satu dengan peristiwa sejarah yang lain perlu mengingat prinsip sebab-akibat, dimana peristiwa yang satu diakibatkan oleh peristiwa sejarah yang lain dan peristiwa sejarah yang satu akan menjadi sebab peristiwa sejarah berikutnya.
Sejarah pada hakikatnya adalah suatu peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang menyangkut berbagai aspek kehidupan  seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, keyakinan, dan oleh karena dalam memahami sejarah haruslah dengan pendekatan multidimensional, sehingga dalam pengembangan materi pokok dan uraian materi pokok untuk setiap topik/pokok bahasan haruslah dilihat dari berbagai aspek.
Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji permasalahan dan perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Pembelajaran sejarah di sekolah, termasuk di SMA, dilihat dari tujuan dan penggunaannya, dapat dibedakan atas sejarah empiris dan sejarah normatif. Sejarah empiris menyajikan subtansi kesejarahan yang bersifat akademis (untuk tujuan yang bersifat ilmiah). Sejarah normatif menyajikan subtansi kesejarahan yang dipilih menurut ukuran nilai dan makna yang sesuai  dengan tujuan yang bersifat normatif, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (Djoko Suryo, 1991). Berkait dengan itu pelajaran sejarah di sekolah paling tidak mengandung dua misi, yakni; (1), untuk pendidikan intelektual dan (2),  pendidikan nilai, pendidikan kemanusiaan, pendidikan pembinaan moralitas,  jatidiri, nasionalisme dan identitas bangsa. Pendidikan sejarah di SMA lebih menekankan pada perspektif kritis-logis dengan pendekatan historis-sosiologis.

Images

99 Cahaya di langit Eropa – The Quotes



  • Untuk saat ini, berjihad bukan lagi dengan pedang, namun dengan perantara kalam (pengetahuan dan teknologi) –BJ Habibie
  • Kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu bangsa, Jika kebudayaan suatu bangsa mati, mati pula teknologi bangsa itu
  • Those who don’t learn from history are doomed to repeat it –George Santayana (4)
  • Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, Ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu; dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan –Ali bin Abi Thalib ra (9)
  • Cappucino, kopi itu bukan dari Italia. Aslinya berasal dari biji-biji kopi Turki yang tertinggal di medan perang di Kahlenberg –Fatma (50)
  • Jika engkau puas dengan pelayanan di restoran, berilah tip kepada pelayanan seharga kepuasanmu –Amien Rais (60)
  • Makanannya enak Memuaskan. Dan itu belum sepadan dengan keikhlasan yang kaucontohkan (61)
  • Ilmu pilar inti ajaran islam juga harus tersuguh dengan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dimaknai dengan tata cara ibadah (62-63)
  • Keteladanan berbicara lebih keras daripada kata-kata (63)
  • Senyum adalah semudah-mudahnya ibadah –Hadits Qudsi (92)
  • Pesan yang tersurat dan tersirat pertama kali dalam nama Islam itu sendiri ; jalan menuju damai  (93)
  • Ya Alloh bekal akhirat kami belum tuntas. Biarkan kami terus hidup beberapa waktu lagi (126)
  • Kau belum dianggap ke Eropa jika tak menginjakkan kaki di bumi Paris (127)
  • Paris, La Ville-Lumiere. The city of Light (127)
  • Meski pikiran dan mulutnya bisa mengingkari-Nya, ruh dan sanubari manusia tidak akan pernah sanggup berbohong (137)
  • Al-Ilmu murrun syadidun fil bidayah, wa ahla minal ‘asali fin-nihayah – Ilmu pengetahuan itu pahit pada awalny, tetapi manis melebihi madu pada akhirnya –Marion (155)
  • Agama dan ilmu harus membentuk keseimbangan  (156)
  • Janganlah menelantarkan harapan. Perjuangan masih panjang –Marion  (157)
  • Kekuatan ide dan pesan perdamainlah yang membuat Islam bersinar. Bukan kekuatan pedang tajam (157)
  • Mengalah itu tidak kalah, tapi menang secara hakiki –Fatma (208)
  • Salah satu kewajiban manusia hidup di dunia ini alah untuk berfikir. Sehingga jika ini dikekang, diberangus berubahlah ia menjadi bom waktu yang mematikan
  • Aku semakin yakin, esensi sejarah bukanlah hanya siapa yang menang dan siapa yang kalah. Lebih dari itu : Siapa yang lebih cepat belajar dari kemenangan dan kekalahan
  • Yang paling penting dalam mempelajari sejarah  bukan hanya kemampuan menjabarkan siapa yang menang siapa yang kalah, melainkan mengadaptasi semangat untuk terus menatap ke depan, mengambil sikap bijak darinya dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dunia
  • Sultan-sultan pada saat itu memang menerapkan kesederhanaan sebagai syarat mutlak. Bukan karena mereka tidak bisa bermewah-mewahan, tetapi mereka kurang suka dengan istana yang terlalu gemerlap
  • Tulip adalah bunga asli Anatolia turki
  • Karena Sultan-sultan sangat religious. Bahkan gambar atau lukisan mereka pun tak boleh dipasang dalam kamar. Mereka mempunyai sugesti, dengan menghiasi kamar-kamar mereka dengan kalimat Qur’ani, setiap mereka membuka mata pada pagi hari. Dan menutup mata pada malam hari, mereka selalu ingat kepada Allah. Senantiasa berzikir kepada Tuhan. Itulah kepercayaan mereka –fatma (352)
  • Tuhan MahaTahu , jika kita semua sama, tidak ada lagi keindahan hidup bagi manusia, Jadi nikmatilah perbedaan itu
  • Bahwa membuat orang bahagia sekaligus diri kita bahagia sungguh sangat mudah . asalkan kita membuka mata hati kita (371)
  • Pergilah, jelajahi dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup; niscaya jalan apapun yang engkau pilih akan mengantarkanmu menuju titik awal (372)
  • Kita sejatinya selalu hidup dalam “ketidaksadaran”
Images

Pengaruh Pendidikan Barat Terhadap Sejarah Pendidikan Indonesia

Masa lampau memperjelas pemahaman kita tentang masa kini. Sistem pendidikan yang dimilki bangsa kita yakni Indonesia saat ini adalah hasil perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam sejarah pengalaman bangsa kita pada masa yang telah lewat.
            Pendidikan tidak berdiri sendiri akan tetapi senatiasa dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi, kultural. Sering pendidikan bahkan dipandang sebagai alat politik untuk mengatur dan menguasai perkembangan suatu bangsa, walaupun politik sendiri tidak lepas dari pengaruh sosial, ekonomi dan budaya.
            Pada zaman VOC orang Belanda mendirikan sekolah untuk menyebarluaskan agama mereka. Akan tetapi kegiatan misi ini hanya terbatas pada daerah-daerah yang telah menerima agama Katolik atau usaha orang Portugis. Sebaliknya mereka enggan menyebarkan agamanya di kalangan orang beragama Islam, takut kalau-kalau akan merugika perdagangannya. Tampaknya mereka hanya ingin meniadakan pengaruh Portugis. Pertimbangan politik dan ekonomi rupanya lebih penting daripada motif religius dalam usaha penyebaran agama mereka. Semangat menyebarkan agama itu segera padam setelah agama Kalolik lenyap dari kepulauan ini dengan demikian pendidikan mengalami kemerosotan total sewaktu VOC dibubarkan pada tahun 1799.
            Pendidikan untuk tujuan sekuler baru timbul sekitar pertengahan abad ke-19 dengan alasan dan tujuan praktis untuk mendukung kepentingan komersial. Namun di kalangan orang Belanda sendiri ada sejumlah individu yang bercita-cita tinggi khususnya mereka yang mempunyai pandangan liberal dan menganut Politik Etis yang memandang pendidikan sebagai alat untuk memajukan kesejahteraan spritual-material bangsa Indonesia sendiri. Bahkan ada yang tidak ragu-ragu mendidik bangsa Indonesia untk mencapai kematangan politik dan akhirnya kemerdekaan politik. Walaupun bangsa Indonesia menerima tanggung jawab moral untuk memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia, namun suatu koloni masih terlampau banyak dipandang sebagai objek yang harus dieksploitasi demi keuntungan negara penjajah sendiri. Sering digunakan slogan-slogan indah untuk menutupi tujuan kolonilisasi yang sesungguhnya. Politik Etis hanya dapat berhasil selama mendukung kepentingan perusahaan-perusahaan besar. Pendidikan selama masa kolonial dijadikan alat untuk memelihara Pax Neerlandica, suasana aman damai, serasi bagi pertumbuhan perusahaan-perusahaan Belanda.
            Pendidikan yang diberikan orang Belanda juga mempunyai akibat-akibat yang tidak dimaksud oleh mereka. Pendidikan tidak selalu memupuk loyalitas terhadap pemerintah Belanda. Juga penyebarluasan bahasa Belanda tidak menjamin tumbuhnya ikatan erat antara orang Indonesia dan Belanda. Sebaliknya perlawanan terhadap Belanda, yang sering berbentuk organisasi Barat, sering di bawah pimpinan orang yang berpendidikan Barat. Organisasi seperti Budi Utomo dan Serikat Islam, pada mulanya bertujuan kultural dan ekonomis, segera terlibat dalam masalah-masalah politik. Tuntutan mendapat partisipasi yang lebih luas dalam pemerintahan semakin hari semakin bertambah kuat. Partai-partai, kebanyakan di bawah kemerdekaan Indonesia. Perkembangan adanya sejumlah pemimpin yang berpendidikan tinggi. Ditinjau dari segi tertentu, pendidikan yang diberikan oleh Belanda digunakan meronrong kekuasaan mereka.
            Akibat lain yang tidak diduga sebelumnya ialah timbulnya kehausan dan kesadaran bersekolah di kalangan bangsa Indonesia yang menjelma dalam nentuk sekolah partikelir, sekolah swasta yang yang dicap oleh orang Belanda sebagai wide scholen, sekolah liar. Diantaranya terdapat Taman Siswa didasarkan atas prinsip-prinsip nasional dan Muhammadiyah berdasarkan Islam. Pemerintah Belanda tidak berhasil untuk menghalangi pertumbuhan sekolah liar ini yang tidak lama kemudian sekoalh swasta melebihi jumlah sekolah pemerintah. Dengan memperketat inspeksi penjagaan agar sekolah-sekolah ini jangan menyebarkan hasil pemikiran yang merugikan pemerintah Belanda. Namun dengan adanya sekolah liar ini, pemerintah tidak dapat lagi mengontrol produksi orang berpendidikan Barat. Ternyata pada saat itu pemerintah Belanda bukan lagi merupakan satu-satunya yang menentukan tujuan pendidikan.
            Mengevaluasi pendidikan yang diberikan Belanda sebagai keseluruhan bergantung pada pandangan seseorang. Kita dapat menonjolkan kekurangannya seperti tingginya jumlah buta huruf, keterbatasan kesempatan belajar pada sekolah berbahasa Belanda, kecilnya jumlah lulusan perguruan tinggi dari kalangan orang Indonesia, pelaksanaan pendidikan yang tidak demokratis, monopoli guru Belanda  di sekolah menengah dan tinggi, tidak adanya partisipasi orang Indonesia orang Indonesia dalam pembinaan kurikulum, kontrol sentral yang ketat, keketatan universitas Belanda dan usaha yang sering dijalankan pemerintah untuk memperlambat perkembangan pendidikan.
            Namun usaha pendidikan Belanda harus ditinjau pula dalam kerangka hubungan kolonial. Walaupun pemerintah menerima tanggung jawab moral atas kesejahteraan bangsa Indonesia, pada dasarnya tanah jajahan dipandang sebagai daerah yang direbut dan diduduki dan dieksploitasi demi keuntungan penjajah. Apa saja dilakukan untuk perkembangan daerah ini, termasuk pendidikan selalu bertalian dengan kepentingan Belanda. Walaupun demikian pendidikan selama penjajahan juga mempunyai keuntungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Belanda telah mendirikan sejumlah sekolah yang bermutu tinggi sama dengan di negeri Belanda. Sekolah-sekolah yang pada dasarnya didirikan demi kepentingan pemerintah dan perusahaan Belanda dipandang oleh rakyat sebagai jalan bagi mobilitas sosial. Elite intelektual lambat laun menyampingkan elite tradisional feodal. Berkat pendidikan ini banyak telah menerobos halangan-halangan sosial. Sekolah Bahasa Belanda merupakan satu-satunya jalan bagi mobilitas sosial. Bahasa Belanda membuka pintu ke arah kebudayaan Barat dan menghasilkan perbedaan di antara berbagai golongan sosial. Pengaruh Barat mendorong pendidikan kaum wanita dan meratakan jalan ke arah emansipasi wanita. Akan tetapi yang sangat penting ialah, bahwa sistem pendidikan yang lengkap, yang berkembang terutama dalam periode 1892-1920, memberikan dasar yang kokoh bagi perkembangan sistem pendidikan Indonesia modern di kemudian harinya.
Sumber:
Nasution, S. 2001. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
           
Images

MEMAKNAI KEMERDEKAAN MELALUI PERAN GURU

Melihat seorang guru seperti melihat sebuah masa depan cerah yang telah dijanjikan untuk dunia ini. Ingatkah kita ketika Jepang pernah terpuruk dengan hancurnya kota Nagasaki dan Hiroshima
oleh bom Amerika. Jepang saat itu lumpuh total, korban meninggal mencapai jutaan, belum lagi efek radiasi bom tersebut yang dalam perkiraan membutuhkan 50 tahun untuk menghilangkan itu semua. Maka Jepang terpaksa menyerah kepada sekutu, dan setelah itu Kaisar Hirohito mengumpulkan semua jendral masih hidup yang tersisa menanyakan kepada mereka “Berapa jumlah guru yang tersisa?“. Para jendral pun bingung mendengar pertanyaan Kaisar Hirohito dan menegaskan kepada Kaisar bahwa mereka masih bisa menyelamatkan dan melindungi Kaisar walau tanpa guru. Namun, Kaisar Hirohito kembali berkata, “Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang. Tapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu. Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan.”

Betapa bernilainya seorang guru di mata Kaisar saat itu sama seperti betapa bernilainya guru saat ini. Jepang menjadi negara maju seperti saat ini tak lepas dari pengaruh dan campur tangan guru. Tanpa guru, mungkin Jepang saat ini akan tetap terpuruk dan takkan menjadi salah satu negara yang ditakuti oleh negara lain. Bahkan saat ini, Jepang telah menjadi ancaman serius untuk negara yang pernah menjadikkannya terpuruk, yakni Amerika. Kemajuan Jepang tersebut hanyalah sebuah ilustrasi dan pengibaratan yang sangat sederhana tentang pentingnya sosok guru.

Pahlawan bukanlah hanya seorang yang rela berkorban darah demi sebuah tujuan, dan merdeka bukanlah hanya sebuah pengakuan yang tertulis dan terlihat. Guru merupakan seorang pahlawan walau dia tak pernah mengorbankan darahnya. Dia mengajar, membimbing, menjadi teladan menuju sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan dari kebodohan serta kemiskinan dengan ilmu yang telah diajarkan olehnya. Apakah pernah terpikirkan seorang guru untuk menjadi pahlawan? Sungguh tidak, namun gelar itu telah tersemat dengan gagahnya karena apa yang telah dilaksanakannya.

Ada sebuah bibit tanaman, yang jika ditanam dengan baik maka dia akan memberikan dampak dan hasil yang dapat digunakan selama-lamanya ketika tanaman itu dipanen. Memang, perlu kesabaran menunggu bibit itu siap untuk dipanen, perlu waktu yang lama, bahkan memerlukan biaya yang tidak sedikit agar bibit itu tetap terjaga subur dan segar. Bibit itu memerlukan pot atau ladang yang luas, pupuk yang subur, air yang cukup, udara yang segar, cahaya yang menyinari di kala dia membutuhkan, serta seorang yang dapat memperhatikannya dengan baik setiap hari. Segala hal perlu diperhatikan untuk meraih panen yang maksimal, dan itu semua tidak mudah, karena hasil yang luar biasa lahir dari usaha yang luar biasa. Tahukah anda? Ternyata bibit tanaman itu adalah kita, karena bibit tanaman itu bernamakan manusia. pend-karakter

Manusia yang mendapatkan pendidikan yang baik ibarat ditanam dengan cara yang baik. Hal-hal yang berhubungan dengan suburnya tanaman itu adalah faktor-faktor pendidikan yang menunjang dan mempersiapakan dirinya menjadi generasi yang luar biasa suatu hari nanti. Ketika dipanen, maka dia siap memberikan kesejahteraan bagi mereka yang berada di sekitar dirinya. Ibarat para petani yang telah memasuki musim panen, maka tibalah waktunya para petani untuk berbahagia.

Apakah panen maksimal dan generasi yang luar biasa tersebut dapat kita raih tanpa bantuan sosok seorang guru? Tentunya tidak. Apakah kita pernah berpikir jasa seorang guru yang sangat luar biasa? Tentunya jarang. Apakah pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa kita menjadi seperti saat ini karena seorang guru? Tentunya setiap orang akan memberikan pendapat yang berbeda. Namun, walau tanpa memikirkan pertanyaan-pertanyaan tadi pun pasti kita telah menyadari bahwa seharusnya ada sebuah rasa terima kasih yang harus segera kita haturkan kepada para guru.

Sungguh luar biasa membicarakan sosok seorang guru di mata dunia, di mata orang-orang sukses, di mata orang-orang pandai, karena mereka pasti sepakat bahwa tak ada pahlawan yang lebih berjasa bagi mereka selain guru. Berbicara tentang guru adalah berbicara tentang masa depan, ketika guru itu baik maka dapat diambil kesimpulan bahwa generasi-generasi yang baik dan merdeka dari segala kebodohan akan segera lahir. Generasi yang baik tersebut akan senantiasa memberikan kontribusi yang luar biasa bagi dirinya, keluarganya, bangsanya, serta negaranya.

Melihat Indonesia yang semakin hari semakin kehilangan jati diri dan martabatnya sebagai bangsa yang maju, yang semakin hari semakin dijajah secara tidak langsung oleh negara lain, maka tersirat sebuah kewajiban dan perintah untuk segera membenahi segala hal, terutama membenahi generasi penerus bangsa ini untuk meraih kemerdekaan yang sebenarnya. Maka satu hal yang perlu diingat, generasi penerus yang baik tersebut takkan pernah lahir dan takkan pernah siap untuk dipanen tanpa campur tangan seorang guru. Guruku, Pahlawanku.
Images

Asiknya Belajar Sejarah

Bagi anak, sejarah kerap dianggap tidak menarik karena ia tidak terlibat dalam kejadian yang tercatat di dalam buku-buku itu. “Kenapa sih aku harus tahu siapa itu Alexander the Great? Dia khan bukan saudaraku! Dia juga berasal dari Macedonia, jauh banget!” Pernahkah kalimat semacam itu terlontar dari anak Anda? Jika pernah dan Anda tidak bisa menjawab pertanyaan si kecil, penjelasan di bawah ini bisa Anda jadikan pegangan agar pelajaran sejarah jadi mengasikkan.
Seberapa Penting?
Sejarah tidak hanya membicarakan perang, kemerdekaan, atau sekadar tanggal-tanggal yang harus dihapalkan. Pelajaran sejarah cukup kompleks untuk dicerna anak-anak karena sejarah selalu mempunyai konteks dan waktu. Selain keharusan menghapal, kehilangan konteks dengan kekinian membuat pelajaran sejarah di sekolah membosankan anak-anak. Guru terbiasa mengajarkan peristiwa masa lalu tanpa membuatnya terkait dengan kejadian masa kini yang dimengerti anak.
Anda perlu menumbuhkan keingintahuan dan ketertarikan anak terhadap masa lalu dengan cara menjelaskan keterkaitannya dengan zaman sekarang. Kaitkan cerita sejarah dengan sesuatu yang disukainya. Misalnya, ketika Anda sekeluarga sedang menonton film televisi di rumah, Anda bisa membuka percakapan dengan, “Sekarang kita bisa nonton televisi pakai layar LCD. Dulu, waktu mama masih seumur adek, televis masih hitam putih dan belum ada remote control.” Dari pembicaraan santai itu, anak bisa saja bertanya tentang penemu televisi, sejak kapan televisi menjadi berwarna, kapan pertama kali televisi masuk ke Indonesia, dan sebagainya.
Agar tidak kewalahan, orang tua yang menerapkan metode homeschooling atau yang sering membantu si kecil menyelesaikan PR-nya, perlu banyak membaca referensi sejarah ketika si kecil mulai penasaran. Anda pasti tertarik dengan cerita sejarah dan lebih berminat mengajarkannya kepada anak ketimbang mengajarkannya matematika, bukan?
Sejarah Keluarga
Mengenalkan anak tentang asal-usul dirinya akan sangat bermanfaat. Ia dapat mengenal sosok kakek buyut walau tak pernah bertatap muka, mencontoh ketekunan nenek yang bekerja sebagai perajin batik, atau terinspirasi menjadi pilot setelah berkenalan dengan kakak sepupu ayah. Ajak ia membuat pohon silsilah keluarga dan biarkan ia takjub melihat kenyataan bahwa ia terhubung dengan begitu banyak manusia. Buat ia mengetahui riwayat, karakter, hobi, pengalaman, bahkan hal-hal yang tidak disukai masing-masing kerabat.
Begitu banyak yang bisa dipetik si kecil dari pengalaman orang-orang di sekitarnya. Hal itu bisa ia manfaatkan untuk membentuk karakter dan memperkaya wawasan. Tentu saja, keterlibatan Anda sangat diperlukan. Jangan sampai ia justru menyerap tabiat atau pengalaman buruk dan melupakan nilai-nilai terpuji yang ditanamkan dalam keluarga.
Gunakan Hal-Hal di Sekitar Anda
Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, bangunan, jalan raya, semua benda bisa Anda jadikan pintu masuk untuk mendekatkan ilmu sejarah kepada anak. Ketika anak Anda melihat gajah di kebun binatang, Anda bisa menjelaskan bahwa nenek moyang gajah dinamakan mammoth yang berbulu dan mempunyai gading panjang melingkar. “Sejarah menjadi menarik jika dikemas dalam nuansa rekreatif, edukatif, sekaligus menghibur. City tour adalah salah satu cara kami membangun ketertarikan mempelajari sejarah. Tidak hanya bangunan yang kami singgahi, melihat kesenian dan mencoba berbagai makanan juga menjadi bagian dari belajar sejarah,” kata Asep Kambali, ketua Komunitas Historia. Komunitas yang mempunyai 1.250 anggota, termasuk anak-anak, ini bertujuan untuk membangun kesadaran sejarah dan budaya. Menurut Asep, pengajar sejarah perlu berpikir kreatif. “Misalnya, sebelum memberi pengetahuan tentang suku Maya dan Inca, ada baiknya pengajar atau orang tua memancing terlebih dahulu anak lewat sepak bola Amerika Latin yang maju pesat. Atau, bisa juga melalui musik,” ujar Asep.
Media Lain yang Bisa Membantu
Anak pasti sangat tertarik dengan komik. Sadarkah Anda bahwa komik bisa membuka pengetahuannya tentang sejarah. Sebut saja komik sepanjang masa seperti Serial Petualangan Tin-Tin atau Asterix. Tin-Tin akan mengajak anak bertualang ke Tibet , Amerika, Rusia, Mesir, dan banyak negara lainnya dengan latar sejarah yang amat kental. Sementara kisah fiksi kocak Asterix dan Obelix membawa anak kembali ke zaman kejayaan Romawi. Baru-baru ini, trilogi Kartun Riwayat Peradaban karya Larry Gonick terbit dalam Bahasa Indonesia. Jangan membayangkan penjelasan rumit yang bisa membuat dahi anak berkerut karena komik ini tampil seperti layaknya sebuah komik: ringan dan menghibur. Teori Ledakan Besar (Big Bang) hingga kemunculan era Renaissance, disajikan dengan bumbu humor yang mengundang tawa.
Banyak film dan game yang dekat dengan keseharian anak sekaligus kental dengan nuansa sejarah. Dengan menyaksikan trilogi Lord of The Ring, anak tertarik mempelajari mitologi yang bisa dikaitkan dengan sejarah dan budaya. Bila anak sudah lebih dewasa film-film epik seperti Gladiator, Braveheart, sampai Letters From Iwo Jima, jelas akan menambah wawasannya. Sambil asik memainkan game Punic War, tanpa sadar ia memasuki era pertempuran Romawi melawan Carthage. Jadi, siapa bilang sejarah itu membosankan?
Penjelajahan Dunia Maya
Belajar sejarah juga cukup efektif melalui internet. Banyak sekali situs-situs yang bisa mengobati rasa ingin tahu anak tentang dunia sekelilingnya. Menjelajah dunia maya terbilang murah, praktis, dan terdapat banyak pilihan tema yang bisa ditelusuri serta situs yang bisa diakses. Namun, bagi anak yang memiliki antuasiasme membaca yang tinggi, mungkin ia belum merasa puas sebelum membaca dari buku teks. Bagi si kutu buku, internet bisa dijadikan sarana memilah buku sebelum memutuskan untuk membeli. Lebih hemat, bukan? Menyelami sejarah melalui dunia maya juga sangat menarik karena banyak situs yang membuat segmen khusus anak-anak yang mempunyai banyak permainan maupun lembar kerja edukatif yang menarik bagi anak-anak. Tapi, perlu diingat, Anda tetap harus mendampingi anak ketika menjelajahi dunia maya untuk menghindari situs-situs yang berbahaya atau tidak selayaknya diakses. Berikut ini beberapa situs menakjubkan yang wajib Anda dan anak kunjungi guna menambah wawasan sejarah.
Menyelami sejarah melalui dunia maya juga sangat menarik karena banyak situs yang membuat segmen khusus anak-anak yang mempunyai banyak permainan maupun lembar kerja edukatif yang menarik bagi anak-anak. Tapi, perlu diingat, Anda tetap harus mendampingi anak ketika menjelajahi dunia maya untuk menghindari situs-situs yang berbahaya atau tidak selayaknya diakses. Berikut ini beberapa situs menakjubkan yang wajib Anda dan anak kunjungi guna menambah wawasan sejarah.
www.besthistorysites.net
Situs lengkap yang menjawab berjuta pertanyaan anak tentang sejarah. Mulai dari periodisasi zaman, periodisasi seni, sejarah perang dunia, cerita dari narasumber yang mengalami kejadian bersejarah secara langsung. Dikemas dalam narasi dan grafis menarik sehingga layak menjadi materi pembelajaran sejarah bagi anak.
www.hyperhistory.com
Situs yang sangat menarik dan informatif. Pembagian materi bukan hanya berdasarkan periodisasi sejarah, melainkan meliputi pengetahuan astronomi, kosmologi, kejadian-kejadian penting, hingga tokoh-tokoh paling berpengaruh dalam satu abad. Penyajiannya ringkas dan sederhana sehingga semakin menambah rasa penasaran.
www.bbc.co.uk/history
Situs ini mempunyai seksi History for Kids yang ringan namun edukatif. Misalnya, sebuah printable worksheet (lembar kerja) tentang rumah dan keluarga di zaman Viking, mengajak anak untuk menjelaskan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi sejak era itu dengan cara membandingkan gambar rumah Viking dengan rumah yang ia tinggali saat ini.
www.history.org/kids
Situs ini cukup unik karena menyediakan berbagai permainan menarik. Sebut saja permainan menulis dengan pena bulu, memakaikan gaun perempuan abad-18, memasangkan topi sesuai dengan kostum dan profesi di lingkungan kerajaan, atau membuat kartu pos bernuansa kolonial.
Images

Sempat Dituduh Mencuri Fosil, Guru Sejarah Ini Raih Anugerah Peduli Pendidikan

11/29/2013 (All day)
Jakarta--Memberikan pelajaran sejarah kepada peserta didik bukanlah perkara mudah. Pelajaran sejarah dianggap membosankan, kuno, dan tidak perlu dipelajari. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Trijono, seorang guru sejarah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tulungagung, Jawa Timur.

"Anak-anak dalam kelas saya setelkan film untuk mencintai dulu pelajaran sejarah," kata Trijono di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (29/11/2013).

Trijono diundang secara khusus oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menerima Anugerah Peduli Pendidikan (APP) bersama 28 penerima penghargaan lainnya. Penghargaan akan diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Jumat (29/11/2013) malam di Kemdikbud, Jakarta.

Setelah anak mulai tertarik dengan sejarah , kata Trijono, mereka diajak mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah dan kepurbakalaan di wilayah Tulungagung. "Anak-anak saya ajak ke lapangan dan meneliti. Di Tulungagung banyak sekali peninggalan sejarah mulai zaman prasejarah sampai masuknya Islam," kata alumnus Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Udayana ini.

Trijono dinilai memberikan kontribusi nyata dan memiliki kesadaran, komitmen, dan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Penghargaan APP diberikan setiap tahun oleh Kemdikbud sejak 2010.

Menurut Trijono, cara mengajar yang baik adalah dengan memberikan teori di kelas, praktik di lapangan, melakukan penelitian, dan menghasilkan karya. "Banyak guru cuma (mengajar) di kelas. Ini tantangan bagi guru kita semua. Anak makin kritis ketika di lapangan," katanya.

Trijono mengungkapkan, pernah saat istirahat usai pelajaran, dia dihampiri dan ditanya oleh siswanya. "Pak ini fosil bukan?" katanya menirukan ucapan siswanya. Siswa itu menunjukkan kerang-kerangan yang diperoleh di kebun rumah neneknya.

Setelah meminta bantuan antropog dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga, temuan tersebut belakangan diketahui merupakan fosil Kelas gastropoda Fillum mollusca. "Saya sempat dituduh mencuri oleh pemerintah," katanya.

Melalui perjuangannya, kejadian ini akhirnya menyadarkan pemerintah setempat untuk membuat peraturan daerah tentang perlindungan terhadap benda-benda sejarah seperti fosil temuannya.

Dengan mengajarkan sejarah ke lapangan, kata dia, hal ini juga menimbulkan empati terhadap siswanya. "Bahwa peninggalan sejarah perlu dilindungi dan dilestarikan," katanya.

Trijono secara aktif terlibat di Komunitas Kajian Sosial dan Budaya (KS2B). Dia juga berhasil menemukan lokasi kerja Eugene Dubois, seorang dokter Belanda yang menemukan tengkorak manusia purba homo wajakensis pada tahun 1889.

Pemerintah setempat menyambut baik atas temuan ini dan berencana membuat monumen di sana serta menjadikannya lokasi wisata ilmiah. (ASW).
Images

Arti sebuah sejarah^^

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Qs. Yusuf (12) : 111)
Menurut Al-Qur’an paling tidak ada empat fungsi sejarah yang terangkum dalam q.s. 11/120, yaitu :

  1. Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati
  2. Sejarah berfungsi sebagai pengajaran
  3. Sejarah berfungsi sebagai peringatan
  4. Sejarah sebagai sumber kebenaran
Bagaimana kita bisa menemukan fungsi atawa kegunaan sejarah bagi diri kita? Bagaimana sejarah menjadi sumber kebenaran, meneguhkan hati orang beriman, menjadi peringatan dalam menapaki jalan hidup dan memberikan pengajaran terhadap masa kini dan dalam menatap masa depan. Itu semua hanya bisa kita peroleh manakala kita memikirkan sejarah.
miKIR sejarah
Mencari, menggali, menemukan ;  adalah hal yang paling mendasar akan fungsi akal yang merupakan anugrah Ilahi yang diberikan pada setiap insan, dimana setiap insan memiliki hasrat untuk mengetahui sesuatu sehingga tergerak untuk mencari, menggali dan menemukan. Sejarah adalah peristiwa masa lalu yang menjadi misteri manakala tak ada orang-orang yang mencari, menggali, dan menemukan rangkaian peristiwa masa lalu tersebut. Dalam berbagai hal yang lain tanpa hasrat mengetahui tak akan ada upaya kita untuk belajar dan belajar.
Al-Gazali menjelaskan macam-macam arti dan fungsi akal al: Pertama, akal adalah instrumen jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kedua, dengan akal manusia dapat menemukan, mengembangkan, dan mengkonstruksi bahkan menciptakan ilmu pengetahuan. Dan ketiga bahwa dengan akalnya manusia mampu mengendalikan dorongan hawa nafsunya.
Interest ; rasa keingintahuan tidak hanya melahirkan pengetahuan, mempertanyakan ketidak mengertian tidak hanya berbuah pengertian dan kemengertian, menemukan hal yang kurang dipahami bukan hanya mendapatkan pemahaman dan keterpahaman. Tetapi mendorong kita memiliki rasa ”Interest” atawa minat, ketertarikan. ”Tak kenal maka tak sayang” begitulah kira-kira pepatah yang memberikan refresentasi bahwa minat, ketertarikan, rasa sayang dan cinta bakal tumbuh manakala kita mengenal/mengetahui tentang sesuatu secara mendalam. ”Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya” maka Jasmerah ”Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Sejarah adalah modul pembelajaran supaya kita mencintai bangsa dan negara. Interest/perhatian adalah buah pikir yang tertambat dalam jiwa insan yang menghargai dan mencintai sejarah karena hasil penemuan dan penggalian. Bahkan dalam skala sikap, Interest melahirkan pembelaan terhadap apa yang ditemukan dan diyakininya sebagai suatu kebenaran.
Perhatian (Interest) terhadap sejarah bukan hanya ditampakan dengan “memandang” masa lalu yang termuseumkan, mengagumi keindahan hasil nguKIR generasi terdahulu, ataupun marah ketika sejarah dijarah bahkan diklaim sebagai milik bangsa lain. Tetapi lebih dari itu berupaya agar sang diri mampu mewarisi nilai-nilai philosofi hidup para pendahulu. Karena sang diri bukan milik masa lalu tapi kudu menatap masa depan dengan torehan sejarah yang mampu menjadi ukiran emas masa selanjutnya.
Kebenaran ; pencarian, penggalian dan penemuan akan berbagai hal yang tidak diketahui, tidak dimengerti dan tidak dipahami menjadi tahu, mengerti dan paham maka si Akal akan menemukan apa yang disebut ”KEBENARAN” atawa disebut Kebenaran Aqliyah yaitu kebenaran yang dimengerti dan dipahaminya. Terlepas dari ”sumber kebenaran” yang beragam dijadikan pegangan setiap manusia, terhadap setiap pencarian, penggalian dan penemuan akal yang kemudian dimengerti dan dipahaminya maka si Akal bakal memproklamsikan bahwa itulah kebenaran. Bahkan ”ketidak benaran yang dilakukan secara berulang-ulang pun bakal menjadi sebuah kebenaran”.
Iman ; adalah keyakinan yang tertambat dalam hati sanubari. Apa hubungan sejarah dengan keyakinan atau iman? Bila kita merujuk pada Al-Qur’an bahwa duapertiga isinya Allah memberikan pesan melalui kisah-kisah, maka kisah-kisah yang kita baca dalam Al-Qur’an berisikan perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam yang mengalir sebagai sebuah Sunnatullah pada tiga perjalanan hidup manusia sepanjang masa sesuai Firman Allah dalam Surah Al-Fatihah ayat terakhir:
“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs. Al-Fatihah (1):7)
Maka tengoklah sejarah dan pilihlah perjalanan hidupmu mau seperti apa… dimanapun kita hidup dalam masa bagaimanapun kehidupan itu dilalui maka hukum deterministik sejarah telah mengikat kita untuk menapaki pilihan-pilihan hidup dengan segala resiko yang ditanggungnya. Selamat dan hancurnya sebuah bangsa dan negeri telah Allah kabar beritakan lewat kisah-kisah negeri masa lalu, maka berimanlah dan ambilah pelajaran atas kisah-kisah itu.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Qs. Yusuf (12) : 111)
ReThink ; Inilah hebatnya kemampuan akal. Atas apa yang telah dimengerti, dipahami bahkan sampai pada tataran sudah menjadi sebuah paradigma, akal manusia bisa mengubahnya dan melakukan pemikiran ulang atas semua atawa sebagian yang sudah melekat dalam pikirannya. Dengan proses pembelajaran tanpa henti, akal pikiran bisa merekonstruksi pemahaman-pemahaman baru ataupun pemahaman yang belum dimiliki. Kejumudan adalah stagnasi akal yang musti dihindari karena tidak bakalan menemukan suatu pencerahan baru dan hanya terpaku kepada apa yang dimilikinya dimasa lalu.
Cara berpikir sejarah telah memberikan proses pembelajaran dalam olah miKIR (Mencari,Menggali,Menemukan – Interest – Kebenaran – Iman – ReTink) tiada henti. Memang benar bahwa sejarah adalah masa lalu maka kita hanya perlu MENOLEH MASA LALU UNTUK MENATAP MASA DEPAN. Kenapa “menoleh” atawa “menengok” bukan “menatap”? karena masa lalu adalah sesuatu yang pasti dan sudah terjadi (ketidak pastian masa lalu bukan terletak pada peristiwanya tetapi pada hal yang ditulisnya atau yang disebut tulisan sejarah (Historiografi), tetapi peristiwanya baik yang terungkap maupun yang tidak adalah kejadian yang sudah terjadi dan pasti). Menoleh untuk mengambil pelajaran, menoleh untuk menemukan jejak langkah para pendahulu sehingga generasi kini bisa mewarisi jejak langkah tersebut untuk menatap masa depan.