Images

Pengaruh Pendidikan Barat Terhadap Sejarah Pendidikan Indonesia

Masa lampau memperjelas pemahaman kita tentang masa kini. Sistem pendidikan yang dimilki bangsa kita yakni Indonesia saat ini adalah hasil perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam sejarah pengalaman bangsa kita pada masa yang telah lewat.
            Pendidikan tidak berdiri sendiri akan tetapi senatiasa dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi, kultural. Sering pendidikan bahkan dipandang sebagai alat politik untuk mengatur dan menguasai perkembangan suatu bangsa, walaupun politik sendiri tidak lepas dari pengaruh sosial, ekonomi dan budaya.
            Pada zaman VOC orang Belanda mendirikan sekolah untuk menyebarluaskan agama mereka. Akan tetapi kegiatan misi ini hanya terbatas pada daerah-daerah yang telah menerima agama Katolik atau usaha orang Portugis. Sebaliknya mereka enggan menyebarkan agamanya di kalangan orang beragama Islam, takut kalau-kalau akan merugika perdagangannya. Tampaknya mereka hanya ingin meniadakan pengaruh Portugis. Pertimbangan politik dan ekonomi rupanya lebih penting daripada motif religius dalam usaha penyebaran agama mereka. Semangat menyebarkan agama itu segera padam setelah agama Kalolik lenyap dari kepulauan ini dengan demikian pendidikan mengalami kemerosotan total sewaktu VOC dibubarkan pada tahun 1799.
            Pendidikan untuk tujuan sekuler baru timbul sekitar pertengahan abad ke-19 dengan alasan dan tujuan praktis untuk mendukung kepentingan komersial. Namun di kalangan orang Belanda sendiri ada sejumlah individu yang bercita-cita tinggi khususnya mereka yang mempunyai pandangan liberal dan menganut Politik Etis yang memandang pendidikan sebagai alat untuk memajukan kesejahteraan spritual-material bangsa Indonesia sendiri. Bahkan ada yang tidak ragu-ragu mendidik bangsa Indonesia untk mencapai kematangan politik dan akhirnya kemerdekaan politik. Walaupun bangsa Indonesia menerima tanggung jawab moral untuk memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia, namun suatu koloni masih terlampau banyak dipandang sebagai objek yang harus dieksploitasi demi keuntungan negara penjajah sendiri. Sering digunakan slogan-slogan indah untuk menutupi tujuan kolonilisasi yang sesungguhnya. Politik Etis hanya dapat berhasil selama mendukung kepentingan perusahaan-perusahaan besar. Pendidikan selama masa kolonial dijadikan alat untuk memelihara Pax Neerlandica, suasana aman damai, serasi bagi pertumbuhan perusahaan-perusahaan Belanda.
            Pendidikan yang diberikan orang Belanda juga mempunyai akibat-akibat yang tidak dimaksud oleh mereka. Pendidikan tidak selalu memupuk loyalitas terhadap pemerintah Belanda. Juga penyebarluasan bahasa Belanda tidak menjamin tumbuhnya ikatan erat antara orang Indonesia dan Belanda. Sebaliknya perlawanan terhadap Belanda, yang sering berbentuk organisasi Barat, sering di bawah pimpinan orang yang berpendidikan Barat. Organisasi seperti Budi Utomo dan Serikat Islam, pada mulanya bertujuan kultural dan ekonomis, segera terlibat dalam masalah-masalah politik. Tuntutan mendapat partisipasi yang lebih luas dalam pemerintahan semakin hari semakin bertambah kuat. Partai-partai, kebanyakan di bawah kemerdekaan Indonesia. Perkembangan adanya sejumlah pemimpin yang berpendidikan tinggi. Ditinjau dari segi tertentu, pendidikan yang diberikan oleh Belanda digunakan meronrong kekuasaan mereka.
            Akibat lain yang tidak diduga sebelumnya ialah timbulnya kehausan dan kesadaran bersekolah di kalangan bangsa Indonesia yang menjelma dalam nentuk sekolah partikelir, sekolah swasta yang yang dicap oleh orang Belanda sebagai wide scholen, sekolah liar. Diantaranya terdapat Taman Siswa didasarkan atas prinsip-prinsip nasional dan Muhammadiyah berdasarkan Islam. Pemerintah Belanda tidak berhasil untuk menghalangi pertumbuhan sekolah liar ini yang tidak lama kemudian sekoalh swasta melebihi jumlah sekolah pemerintah. Dengan memperketat inspeksi penjagaan agar sekolah-sekolah ini jangan menyebarkan hasil pemikiran yang merugikan pemerintah Belanda. Namun dengan adanya sekolah liar ini, pemerintah tidak dapat lagi mengontrol produksi orang berpendidikan Barat. Ternyata pada saat itu pemerintah Belanda bukan lagi merupakan satu-satunya yang menentukan tujuan pendidikan.
            Mengevaluasi pendidikan yang diberikan Belanda sebagai keseluruhan bergantung pada pandangan seseorang. Kita dapat menonjolkan kekurangannya seperti tingginya jumlah buta huruf, keterbatasan kesempatan belajar pada sekolah berbahasa Belanda, kecilnya jumlah lulusan perguruan tinggi dari kalangan orang Indonesia, pelaksanaan pendidikan yang tidak demokratis, monopoli guru Belanda  di sekolah menengah dan tinggi, tidak adanya partisipasi orang Indonesia orang Indonesia dalam pembinaan kurikulum, kontrol sentral yang ketat, keketatan universitas Belanda dan usaha yang sering dijalankan pemerintah untuk memperlambat perkembangan pendidikan.
            Namun usaha pendidikan Belanda harus ditinjau pula dalam kerangka hubungan kolonial. Walaupun pemerintah menerima tanggung jawab moral atas kesejahteraan bangsa Indonesia, pada dasarnya tanah jajahan dipandang sebagai daerah yang direbut dan diduduki dan dieksploitasi demi keuntungan penjajah. Apa saja dilakukan untuk perkembangan daerah ini, termasuk pendidikan selalu bertalian dengan kepentingan Belanda. Walaupun demikian pendidikan selama penjajahan juga mempunyai keuntungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Belanda telah mendirikan sejumlah sekolah yang bermutu tinggi sama dengan di negeri Belanda. Sekolah-sekolah yang pada dasarnya didirikan demi kepentingan pemerintah dan perusahaan Belanda dipandang oleh rakyat sebagai jalan bagi mobilitas sosial. Elite intelektual lambat laun menyampingkan elite tradisional feodal. Berkat pendidikan ini banyak telah menerobos halangan-halangan sosial. Sekolah Bahasa Belanda merupakan satu-satunya jalan bagi mobilitas sosial. Bahasa Belanda membuka pintu ke arah kebudayaan Barat dan menghasilkan perbedaan di antara berbagai golongan sosial. Pengaruh Barat mendorong pendidikan kaum wanita dan meratakan jalan ke arah emansipasi wanita. Akan tetapi yang sangat penting ialah, bahwa sistem pendidikan yang lengkap, yang berkembang terutama dalam periode 1892-1920, memberikan dasar yang kokoh bagi perkembangan sistem pendidikan Indonesia modern di kemudian harinya.
Sumber:
Nasution, S. 2001. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
           

1 komentar:

  1. Casino Roll
    For more 스포츠 벳 info on the latest casino games on Roll, you 먹튀탐정 should click here. 바다 이야기 먹튀 We are all on Pokerstars and have 브라 벗기 been working closely with all of the  Rating: 3 · ‎Review by Casino Roll 원벳 먹튀

    BalasHapus